Senin, 21 Mei 2012

Jangan dilupakan NAmun IKhlaskan

Terus terbayang mengoyak pikiran
Sendu kala berjuang dulu
Tangis dalam perjalanan lalu
Kecewa saat semangat dan langkah
menyatu
Pikiran melayang jauhi impian

Seakan bumi enggan mengasihi
Takut melihat wajah dunia kini
Malu menatap jubah perang tertanggalkan
Rindu akan hadirnya Illahi
Dalam nafas jiwa raga diri
Ingin rasanya mencari

Jarum harapan dalam jerami kalbu
Sekali mencoba cermin tak terjaga

Memantulkan kembali kematian hati saat
dahulu
Terus merambat hingga denyut nadi
Cepat, cepat tak tertahan

Menolehkan muka ke tanah
Berharap sinar mentari datang
Atau cahaya rembulan tak padam
Atau nyala lentera peradaban
Beribu kali terulang
Bangkit tak bisa
Bangun tak mampu

Hanya karena suramnya masa lalu
Ingin dilupakan namun tak mampu
Karena terlalu manis

Serta terlalu pahit
Untuk dihilangkan dari ingatan
Maka sekali-sekali tak akan dicoba lagi

Energinya mubazir
Menjadi semakin terpatri di dalam otak ini

Bukannya menghilang
Mendalami setiap titik tragis perputaran
roda

Menggali cermin untuk masa depan
berkilau
Itulah sewajarnya
Tak usah melakukan apa-apa

Diam, diam dan maju ke depan
Membawa asa gapai impian

Menoleh ke belakang sebagai rambu
perjalanan

Untuk menghindari lubang hitam kekalahan

Maka jangan dilupakan
Tapi diikhlaskan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar