Senin, 23 April 2012
Ketika "Dalamnya Arti Cinta" Dipertanyakan
Dia hadir di hidupku dengan nama cinta. Mewarnai hidupku dengan ketulusannya, sangat sepenuh hatinya. Kedatangannya di hidupku,, sungguh di luar sebuah keindahan yang tak ternilai oleh kebahagiaan sebahagia – bahagianya para pecinta. Benar – benar kebahagiaan yang begitu amat sangat mewarnai hidupku. Sehingga,,diapun ciptakan rasa cinta dalam hatiku,, yang tanpa dia sadari,, sebuah cinta,, yang tulus dengan sangat sepenuh hati. Namun cinta yang lahir dengan sepenuh pengorbanan,, pengorbanan demi mambahagiakannya.
Aku relakan rasa sakit yang begitu menyiksa. Bersama dengan bergantinya waktu demi waktu,, hari demi haripun berganti 1 tahun. Banyak suka dan duka kita lewati Selama Persahabatan yang kita jalani,, Sebuah Persahabatan yang dia anggapkan terhadap ku. Namun buatku,, adalah Luka demi Luka dari tulusnya pengorbanan rasa cinta yang begitu dalam,, yang ku relakan,, yang ku ikhlaskan hanya untuk kebahagiaannya. Ya… hanya untuk kebahagiaannya.
Hasyrat cinta yang begitu terawat dengan subur,, dari benih hingga berbuah,, tanpa berbungakan cinta yang tulus darinya untukku. Buah cinta itu,, Rasa Selalu Setia ku tuk mununggu’nya. Buah yang begitu pahit,, akan rasa pengorbananku selama 1 tahun tuk membahagiakannya agar selalu tetap terjaga dengan sempurna… Dengan Soulmate’nya.
Bersamanya,, serasa dekat dengan surga. Tapi ku lupakan 1 pepatah akan Kehadiran Adalah Awal Dari Perpisahan. Bukan kehangatan yang ku inginkan,, bukan pula cinta cintanya untukku. Ku hanya ingin bersamanya. Hanya ingin selalu tetap bersamanya. Sesakit apapun itu hati aku, adalah hanya karena aku ingin membuat dia bahagia’,, dengan apapun yang aku punya,, apa adanya.
Hingga akhirnya tibalah saat perpisahan itu. Sesungguhnya ku relakan asalkan dia bahagia’. Tapi ku sadari,, hatiku dah nggak sanggup lagi menampung rasa sakit yang begitu perih.. hingga ku coba dengan beratnya tuk membuka halaman baru dalam hidupku. Seorang demi seorangpun hadir dalam hidupku. Mengisi halaman baru dalam hidupku. Tapi entah kenapa,, nggak ada’ yang seindah dia,, nggak ada’ yang sebaik dia,, nggak ada’ yang setulus dia’. Nggak ada’… nggak ada’ sama sekali. Ketidak adaan itu, membuatku ingin kembali ke halaman hidupku yang sebelumnya. Ke halaman dimana ada dirinya,, dimana adanya kebahagiaanku, meski kebahagiaan yang begitu menyakitkan. Rasa Selalu Setia untuk membuatnya bahagia’,, yang paling tidak,, itulah kebahagiaanku. Kar’na ku sadari,, bahwa arti cinta yang sesungguhnya,, telah lama ada dalam hidupku. Merelakan perihnya rasa sakit,, Dengan setia’nya,, Demi membahagiakannya,, Itulah arti cinta yang sesungguhnya.. Yang ku syukuri dengan sangat sepenuh hati,, Ternyata cinta yang seperti itu memanglah ada’,, iYa, memanglah ada’,, dalam diriku. Namun n’tah mengapa,, Kesetiaan itu,, cinta yang setulus itu,, hanya ada’ dalam diriku ??
Sungguh benar – benar ku bahagia’,, dengan tanpanya dalam hidupku,, Paling tidak,, Dia ada dalam mimpiku… Sebagai Mahkota Mimpiku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar